
Mantan bek legendaris AC Milan dan Timnas Italia, Alessandro Costacurta, ikut angkat bicara soal komentar keras Lautaro Martinez usai kegagalan Inter Milan di ajang FIFA Club World Cup.
Dalam wawancaranya bersama TuttoMercatoWeb di sela acara Premio Fair Play Menarini, Costacurta menyampaikan pandangannya tentang karakter kepemimpinan Lautaro yang mulai terlihat lebih dewasa dan berani mengambil peran sebagai penggerak tim.
Lautaro Bersuara Keras Setelah Kegagalan Inter Milan
Sebagaimana diketahui, Lautaro Martinez melontarkan pernyataan keras setelah Inter Milan disingkirkan oleh Fluminense di babak 16 Besar Piala Dunia Antarklub 2025.
Dalam pernyataannya, sang kapten berkata, “Siapa pun yang ingin pergi, silakan pergi”, sebuah sindiran yang diyakini mengarah pada beberapa pemain seperti Hakan Calhanoglu, dan bahkan sempat memicu ketegangan dengan rekan setim lainnya, Marcus Thuram dan Denzel Dumfries.
Costacurta: “Saya Terkejut, Tapi Bisa Jadi Itu yang Dibutuhkan”
Ketika diminta pendapatnya, Costacurta mengaku terkejut, namun juga memahami bahwa kadang-kadang bentuk kepemimpinan tidak selalu harus manis.
“Apakah saya terkejut? Tergantung pada dinamika kelompok kerjanya,” ujar Costacurta, seperti dilansir FCInterNews.it.
“Saya rasa Lautaro adalah sosok yang cerdas, dan kini dia juga menjadi kapten yang baik. Saya memang terkejut, tapi jika ia memilih untuk menyampaikan itu secara publik, mungkin itu memang yang dibutuhkan oleh tim saat itu,”
Ia menambahkan bahwa sulit menilai secara pasti karena dirinya tidak berada di dalam ruang ganti Inter Milan dan tidak tahu kondisi internal tim secara detail.
“Saya tidak bisa menilai secara menyeluruh karena saya tidak mengenal langsung kelompok yang menerima teguran tersebut. Tapi saya percaya, Lautaro melakukan itu dengan pertimbangan matang.”
Pujian dari sosok berpengalaman seperti Costacurta menunjukkan bahwa Lautaro Martinez mulai diakui bukan hanya sebagai penyerang tajam, tetapi juga sebagai pemimpin yang bisa membuat keputusan penting di saat genting, meski dengan pendekatan yang tidak biasa.
Langkah Lautaro juga didukung oleh pelatih anyar Cristian Chivu, yang disebut mengadakan rapat tim untuk menyatukan kembali ruang ganti setelah ketegangan yang terjadi.
Leave a Reply