Condò Soroti Jadwal Padat Inter Milan: “Chivu yang Paling Dibebani oleh Kalender Gila Serie A”

Serie A musim 2025-26 belum berjalan separuh jalan, namun Inter Milan sudah harus menghadapi ujian fisik dan mental yang luar biasa.

Jadwal padat, laga besar beruntun, dan tekanan di Liga Champions membuat pelatih Cristian Chivu menjadi salah satu figur yang paling “disiksa” oleh kalender kompetisi.

Hal ini diungkapkan oleh jurnalis senior Paolo Condò melalui kolomnya di Corriere della Sera, yang menyoroti betapa beratnya rentetan pertandingan yang harus dijalani sang pelatih muda bersama Nerazzurri.

“Ambil contoh Chivu, mungkin dia yang paling dihantam oleh jadwal,” tulis Condò, seperti dikutip dari FCInter1908.

Jadwal Gila Inter Milan: Tiga Laga Besar dalam Delapan Hari

Menurut Condò, kalender Serie A dan kompetisi Liga Champions musim ini benar-benar kejam bagi klub-klub besar, terutama bagi tim yang berjuang di berbagai ajang seperti Inter Milan.

Chivu dan pasukannya harus melewati tiga laga tandang berat dalam waktu hanya delapan hari, yakni kontra Roma, Union SG (Liga Champions), dan Napoli, tim yang berada di puncak klasemen.

Setelah itu, Inter baru bisa sedikit bernapas ketika menghadapi Fiorentina, Verona, Kairat, dan Lazio, meski lawan-lawan itu pun tak bisa diremehkan.

Chivu dan Inter di Tengah “Tour de Force”

Paolo Condò menilai bahwa Inter Milan adalah salah satu tim yang paling dirugikan oleh padatnya kalender internasional.

Dengan perubahan format kompetisi Liga Champions dan akumulasi laga antar klub dan tim nasional, pemain-pemain kini semakin rentan terhadap cedera dan kelelahan.

“Semua pelatih bicara soal tour de force,” sambung Condò.

“Kecuali mungkin Allegri dan Fabregas, karena mereka tak punya beban Eropa. Tapi Chivu, yang paling tertekan oleh jadwal. Dia harus menjalani tiga laga top dalam sepekan,”

Inter Milan tak hanya harus menjaga performa di Serie A, tapi juga wajib mengamankan posisi di Liga Champions sebelum memasuki fase liga yang lebih berat.

Hal inilah yang membuat Chivu harus melakukan rotasi cermat tanpa mengorbankan hasil, terutama ketika absensi pemain kunci seperti Thuram dan Darmian bisa mengubah dinamika tim.

Serie A Tanpa Libur Natal: Tekanan Meningkat

Condò juga menyoroti perubahan “budaya sepak bola” di Italia yang kini meniru model Premier League, di mana tidak ada lagi jeda Natal. Serie A kini terdiri dari lima segmen kompetitif tanpa ruang bernapas yang signifikan.

“Selama liburan, sepak bola justru dimainkan lebih banyak,” jelasnya. “Sama seperti di Inggris atau Amerika, ketika publik memiliki waktu luang, maka hiburan menjadi prioritas utama.”

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*