
Mantan bek Inter Milan, Francesco Colonnese, angkat suara soal kondisi terkini klub lamanya. Dalam wawancaranya dengan Radio Sportiva, Colonnese menilai bahwa Inter saat ini sedang berada dalam fase penuh ketidakpastian, baik secara teknis, emosional, maupun lingkungan sekitar klub.
“Ada kebingungan besar. Saya rasa situasinya tidak transparan,” ujar Colonnese, seperti dilansir FCInterNews.it.
“Inter sedang kehilangan identitasnya—baik sebagai kota, kelompok, maupun atmosfernya. Harus ada upaya untuk menarik garis dan mulai dari titik baru,”
Thuram Dinilai Alami Penurunan Drastis
Colonnese juga memberikan sorotan tajam terhadap performa Marcus Thuram, striker asal Prancis yang musim lalu tampil gemilang bersama Inter. Namun menurutnya, Thuram kini terlihat sebagai pemain yang berbeda dan tampak tidak bahagia.
“Kita bisa bahas Lautaro, tapi yang jelas Thuram bukan pemain yang sama seperti musim lalu. Dia tampak berbeda dan tampak tidak bahagia,” tegasnya.
Komentar ini memperkuat spekulasi bahwa Thuram mungkin sedang mempertimbangkan masa depannya di Giuseppe Meazza. Penurunan performa, bahasa tubuh di lapangan, hingga ekspresi wajah Thuram dalam beberapa laga terakhir, memang menjadi sorotan media dan fans.
Lautaro Minta Introspeksi Kolektif
Tak hanya Thuram, Colonnese juga menyoroti Lautaro Martinez, kapten tim yang dinilainya tengah berjuang keras untuk membawa rekan-rekannya kembali fokus.
“Lautaro ingin membuat semua orang melakukan introspeksi,” ujarnya.
“Dia mencoba menggugah tim agar sadar bahwa ada yang harus diperbaiki.”
Sebagai pemimpin di ruang ganti, Lautaro disebut tengah mencoba membangun kembali mentalitas pemenang Inter Milan, di tengah kondisi ruang ganti yang tampak retak dan kurang semangat.
Krisis Identitas di Internal Inter Milan?
Komentar Colonnese menjadi bagian dari narasi besar bahwa Inter Milan saat ini sedang mengalami krisis identitas. Usai kegagalan meraih Scudetto dan kekalahan telak di final Liga Champions, sejumlah pilar utama tim terlihat frustrasi dan kehilangan arah.
Kondisi ini diperparah dengan ketidakpastian di level manajemen dan perubahan pelatih baru, di mana transisi masih berlangsung tanpa kejelasan taktis jangka panjang.
Leave a Reply