Inter Milan meraih kemenangan dramatis 2-1 atas Hellas Verona di Stadio Bentegodi pada pekan ke-10 Serie A, Minggu (2/11/2025) malan WIB.
Gol indah Piotr Zielinski dari skema bola mati dan gol bunuh diri Martin Frese di masa tambahan waktu menjadi pembeda dalam laga yang penuh ketegangan.
Namun, yang menarik, pelatih kepala Cristian Chivu mengungkapkan bahwa ia awalnya tidak setuju dengan ide skema tendangan sudut yang menghasilkan gol pembuka Zielinski.
Berbicara kepada DAZN, dikutip dari FCInterNews, Chivu menuturkan dengan jujur, penuh humor, dan rasa lega setelah peluit akhir berbunyi.
“Saya merusak pakaian saya hari ini,” ujar Chivu sambil tersenyum.
“Sekarang saya pakai tracksuit, sponsor pasti tidak senang! Tapi begitulah sepak bola. Kami menang melawan tim yang sangat berbahaya dan membuat kami kesulitan. Pertandingan seperti ini lebih mudah untuk kalah daripada menang, jadi ketika kami berhasil membawa pulang tiga poin, itu pantas dirayakan,”
Rahasia di Balik Gol Zielinski: “Saya Awalnya Tidak Setuju”
Gol spektakuler Piotr Zielinski di menit ke-16 menjadi buah dari kerja keras di tempat latihan. Namun, Chivu dengan jujur mengakui bahwa ide skema bola mati itu bukan miliknya.
“Itu sepenuhnya hasil kerja Palombo,” ungkap Chivu.
“Saya sebenarnya menentang ide itu. Kalau gagal, Verona bisa melakukan serangan balik cepat dan mungkin mencetak gol. Tapi dengan kualitas pemain yang kami miliki, terkadang ide-ide berani seperti itu perlu dicoba,”
“Kredit penuh untuk Angelo, Filippo, dan semua pemain yang bekerja keras menerapkan latihan ke dalam pertandingan. Ketika kamu punya pemain seperti Calhanoglu yang bisa menempatkan bola di mana saja, dan Zielinski yang bisa menembak seakurat itu, kamu harus berani mengambil risiko.”
Hasilnya? Sepakan voli Zielinski menembus pojok atas gawang Verona, sebuah gol yang bukan hanya cantik, tapi juga bukti ketelitian dan inovasi dalam latihan.
Chivu Bantah Inter Kehilangan Ritme Usai Unggul
Setelah unggul lebih dulu, Inter sempat kehilangan kendali permainan hingga Verona menyamakan skor lewat Giovane.
Namun, Chivu menegaskan bahwa timnya tidak mengendur, melainkan mengikuti rencana untuk mengontrol tempo.
“Tidak, kami tidak melambat,” tegas Chivu.
“Mereka bertahan sangat dalam, jadi kami ingin memancing mereka keluar dan mengambil risiko. Kami menciptakan dua peluang besar saat itu, seperti sundulan Bastoni, tapi gagal menuntaskannya. Dari satu bola panjang, mereka mencetak gol dan situasi berubah,”
Chivu juga memuji lawannya:
“Verona adalah tim yang sangat terorganisir dan bermain dengan intensitas tinggi. Saya menghormati mereka,”
“Mereka benar-benar membuat pertandingan ini sulit,”
Chivu Bela Lautaro Martinez: “Pemimpin Sejati, Bukan Hanya Soal Gol”
Isu lain yang disinggung seusai laga adalah soal Lautaro Martinez, yang belum mencetak gol di Serie A sejak awal Oktober. Namun Chivu membela kaptennya dengan penuh keyakinan.
“Dia memang belum mencetak gol minggu ini, tapi dia mencetak gol di Brussels,” kata Chivu sambil tertawa kecil.
“Tidak perlu membuat cerita besar dari ini. Dari sisi kerja keras dan kepemimpinan, Lautaro adalah contoh bagi semua orang,”
“Tidak mudah bermain setiap tiga hari, tapi dia selalu memberikan segalanya. Bagi saya, bukan masalah jika ia tidak mencetak gol seminggu ini. Yang penting adalah bagaimana dia memimpin dan berjuang untuk tim. Dia tetap menjadi titik acuan kami.”

Leave a Reply