
Cristian Chivu memulai babak baru dalam kariernya sebagai pelatih kepala Inter Milan dengan semangat dan keyakinan tinggi.
Dalam konferensi pers terbaru, pelatih asal Rumania itu menyatakan bahwa skuad Nerazzurri telah membuktikan kapasitas mereka untuk mengatasi segala tantangan, dan kini siap menatap musim baru dengan tekad yang lebih kuat.
“Keinginan untuk mengatasi masa sulit sudah mereka buktikan. Tim ini mampu melewati situasi terburuk,” ujar Chivu seperti dikutip dari FCInterNews.
“Karena itulah satu-satunya cara kami bisa maju, dan berjuang meraih gelar,”
Warisan Berat dan Luka Musim Lalu
Chivu mengambil alih kursi pelatih dari Simone Inzaghi yang hengkang ke Al-Hilal pada awal Juni.
Ia mewarisi tim yang baru saja menjalani musim penuh luka, yakni gagal merebut Scudetto di pekan terakhir dan dipermalukan PSG 5-0 di final Liga Champions.
Tidak berhenti di situ, Inter juga tersingkir secara menyakitkan dari Piala Dunia Antarklub usai kalah dari Fluminense di babak 16 besar.
Kekalahan itu bahkan memicu ketegangan internal, ketika kapten Lautaro Martinez secara terbuka menyindir Hakan Calhanoglu yang terlibat dalam rumor transfer, dengan pernyataan tegas: “Siapa pun yang ingin pergi, silakan pergi.”
Chivu menyadari betapa rumitnya situasi yang harus ia tangani, tetapi ia melihat sisi positifnya:
“Kami tidak pernah melihat ke belakang, atau melihat ke masa lalu,”
“Kami tidak mencari balas dendam, kami fokus pada masa kini untuk membangun masa depan,” tegasnya.
“Kami mewarisi situasi yang dibangun selama beberapa tahun, di mana Inter selalu berada di puncak, terlepas dari apakah kami memenangkan gelar atau tidak,”
“Kami akan melakukan yang terbaik,”
Misi Chivu: Sepak Bola Agresif, Vertikal, dan Seimbang
Berbekal pengalaman sebagai pelatih tim muda Inter dan juga pengalaman singkat di Piala Dunia Antarklub, Chivu siap menerapkan pendekatan taktis yang berbeda. Formasi 3-4-2-1 kabarnya akan menjadi dasar sistem permainannya.
“Formasi hanya angka. Yang penting adalah prinsip permainan: agresif, vertikal, dan seimbang,” jelas Chivu.
Ia menekankan pentingnya fleksibilitas dalam permainan modern, di mana tim harus mampu beradaptasi terhadap dinamika pertandingan:
“Inter saya akan lebih tidak terduga dan hybrid. Tim ini mampu melakukannya,”
Mentalitas Pemenang dan Identitas Klub
Bagi Chivu, mentalitas juara bukan sekadar retorika. Ia menyebut bahwa Inter telah membentuk identitas sebagai tim elit Eropa dalam beberapa tahun terakhir:
“Tim ini telah mencapai dua final Liga Champions dan satu final Liga Europa. Itu bukti bahwa kami punya fondasi yang solid,”
Chivu juga menolak untuk mengikuti tren atau meniru tim lain:
“Kami tidak perlu meniru siapa pun. Kami cukup fokus menjadi Inter yang kompetitif dan kuat,”
Kondisi Ruang Ganti dan Klarifikasi Internal
Menariknya, Chivu juga berbagi cerita tentang bagaimana tim menyelesaikan ketegangan usai musim lalu:
“Kami berdiskusi terbuka di Charlotte. Beberapa hal yang tak sempat diungkap sebelumnya, akhirnya dibicarakan. Ini bagian dari tim yang punya keinginan besar untuk menang.”
Leave a Reply