Legenda Inter Milan, Beppe Bergomi, memuji perubahan signifikan dalam permainan Nerazzurri musim ini di bawah Cristian Chivu, terutama setelah kemenangan penting 1-0 atas AS Roma di Stadio Olimpico.
Menurut Bergomi, Inter Milan kini telah menemukan kembali identitas dan soliditas yang sempat hilang di akhir musim lalu.
Inter Sudah “Kembali Jadi Sebuh Tim”
Dalam analisisnya di Sky Sport Italia, Bergomi menyoroti kematangan mental dan taktik Inter Milan yang terlihat jelas dalam kemenangan di Roma, kemenangan keenam beruntun mereka di semua kompetisi.
“Inter sudah kembali jadi tim. Sekarang mereka punya dua penyerang yang saling melengkapi. Satu yang bisa memperlebar permainan, dan saat tekanan meningkat, mereka bisa masukkan Pio Esposito yang memberi tenaga baru,” ujar Bergomi.
Namun yang paling berkesan bagi sang legenda adalah pelukan antara Chivu dan Barella setelah peluit akhir.
“Yang paling saya sukai adalah pelukan antara Chivu dan Barella. Itu simbol kebersamaan. Inter memang butuh dimotivasi ulang setelah akhir musim lalu yang berat. Sekarang semangat mereka kembali hidup,”
Dari Inzaghi ke Chivu: Fokus pada Stabilitas dan Disiplin
Bergomi menilai Inter Milan asuhan Chivu memiliki perbedaan mencolok dibanding era Simone Inzaghi, bukan karena pergantian besar dalam skuad, melainkan karena perubahan struktur pertahanan dan pendekatan permainan.
“Inter-nya Inzaghi juga kuat, mencetak 6 gol ke Lazio, 5 ke Verona, 4 ke Atalanta. Tapi Chivu membuat tim ini lebih solid secara mental. Bedanya? Garis pertahanan sekarang lebih tinggi dan berani menekan,” jelas Bergomi.
Ia menambahkan bahwa tantangan terbesar bagi Inter Milan musim ini adalah menjaga intensitas selama lebih dari 60 pertandingan di semua ajang.
“Kuncinya ada di fisik. Saat kondisi mereka prima, Inter ini kuat sekali. Tapi kalau sampai drop, mereka bisa kehilangan kontrol di akhir laga seperti musim lalu,”
Akanji, Transfer Pintar yang Beda Level
Salah satu faktor penting dalam kestabilan Inter Milan musim ini adalah Manuel Akanji, bek anyar yang datang di hari-hari terakhir bursa transfer dari Manchester City.
“Mereka (Inter) tidak mendatangkan bek muda, melainkan seseorang yang lebih fungsional seperti Akanji dibandingkan dengan Pavard. Akanji datang dengan pengalaman luar biasa. Saat kamu main 3–4 tahun di bawah Guardiola, kamu datang ke Inter dengan pemahaman taktik yang matang,” puji Bergomi.
Analisis: Inter Chivu = Organisasi + Mentalitas Baru
Musim ini, Inter Milan tampak lebih pragmatis namun efisien. Mereka tak hanya bergantung pada kecepatan vertikal seperti musim lalu, tapi juga menunjukkan kematangan taktik, kedisiplinan posisi, dan kolektivitas tinggi.
Dengan duet bek tangguh seperti Akanji dan Bastoni, ditambah kembalinya performa Barella dan Dimarco ke level tertinggi, Inter Milan kini kembali menjadi salah satu kandidat utama Scudetto.
Dan seperti yang disimpulkan Bergomi:
“Skuadnya sama, tapi mentalitas dan struktur permainannya berubah total. Itulah Inter yang ingin dilihat para tifosi.”

Leave a Reply