Augusto: Inter Milan Era Chivu Lebih Agresif dan Vertikal Dibanding Inzaghi

Carlos Augusto mengungkapkan sejumlah perubahan signifikan yang terjadi di Inter Milan sejak Cristian Chivu mengambil alih kursi pelatih dari Simone Inzaghi.

Dalam wawancaranya dengan Gazzetta dello Sport via FCInterNews, Augusto menyebut Inter Milan kini bermain lebih agresif, vertikal, dan tak segan melakukan pelanggaran saat dibutuhkan.

Dari Inzaghi ke Chivu: Era Baru, Gaya Baru

Setelah ditinggal Simone Inzaghi yang memilih hengkang ke Al-Hilal, Inter Milan memasuki era baru bersama Cristian Chivu. Meski baru beberapa pekan memimpin, pelatih asal Rumania itu telah memberikan sentuhan berbeda dalam pendekatan taktik Nerazzurri.

Carlos Augusto mengatakan bahwa meski formasi dasar 3-5-2 tetap dipertahankan, gaya bermainnya mulai berubah secara bertahap:

“Kami belum banyak latihan bersama, tapi sudah cukup mengenal satu sama lain untuk bisa saling memahami. Chivu mulai membawa ide-ide yang berbeda, lebih vertikal saat merebut bola, dan lebih menekan saat kehilangan penguasaan bola, bahkan sedikit lebih agresif.” ujar Augusto.

Inter Milan Kini Lebih Agresif dan Tidak Takut Melanggar

Salah satu hal yang paling mencolok dari pernyataan Augusto adalah soal mentalitas agresif Inter di bawah Chivu. Ia menegaskan bahwa tim kini tidak takut untuk melakukan pelanggaran jika memang perlu demi menghentikan serangan lawan.

“Yang kami tunjukkan saat melawan River Plate adalah semangat bertarung yang lebih bebas. Kami tidak takut melakukan pelanggaran. Itu penting selama kamu punya teknik, kamu bisa membuat perbedaan tanpa takut terjatuh ke sisi keras permainan,”

Dimarco Bukan Rival, Tapi Rekan Seperjuangan

Carlos Augusto juga membahas persaingan sehat dengan Federico Dimarco di sektor sayap kiri. Meski keduanya memperebutkan posisi yang sama, Augusto menekankan bahwa hubungan mereka sangat positif.

“‘Kompetisi’ dan ‘rivalitas’ bukan kata yang kotor. Ini Inter Milan. Kami butuh banyak pemain kaki kiri. Saya, Fede, Bastoni, bahkan Acerbi, kami seperti komunitas kecil yang saling melengkapi,”

Pujian untuk Pio Esposito dan Luis Henrique

Tak hanya soal taktik dan rekan senior, Augusto juga menyempatkan memberikan pujian pada dua talenta muda Nerazzurri, yakni Francesco Pio Esposito dan Luis Henrique.

Tentang Pio Esposito:

“Ia cukup dewasa untuk mengelola tekanan. Kita hanya perlu memberinya tekanan yang tepat, tanpa membebaninya harus selalu mencetak gol,”

Tentang Luis Henrique:

“Saya pernah baca dia disebut sebagai ‘Brazilian yang sangat Brasil’, sedangkan saya lebih ‘Swiss’. Mungkin benar begitu. Tapi kami sama-sama bangga berasal dari Brasil,”

Augusto menambahkan bahwa Luis Henrique memiliki semua kualitas untuk menjadi bintang masa depan:

“Beri dia waktu. Dia punya potensi besar menjadi pemain hebat. Seorang Brasil sejati.”

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*