
Laga Derby della Madonnina di leg 2 Semifinal Coppa Italia 2024-25 berakhir tragis untuk Inter Milan.
Kekalahan telak 0-3 dari AC Milan menggugurkan mimpi armada Simone Inzaghi meraih treble winner musim ini.
Selain itu, duel ini juga menjadi momen pahit bagi salah satu pemain yang seharusnya tampil membuktikan diri, yakni Kristjan Asllani.
Performa gelandang asal Albania itu melawan Rossoneri mendapat sorotan tajam dari Gazzetta dello Sport (via FCInterNews). Tak tanggung-tanggung, Asllani disebut sebagai “pemain terburuk di lapangan” dalam laga yang penuh tekanan tersebut.
Kesempatan Emas yang Terbuang
Asllani mendapat kepercayaan penuh dari Simone Inzaghi untuk turun sejak menit pertama, menggantikan Hakan Calhanoglu yang diistirahatkan.
Seharusnya ini jadi momen emas untuk menunjukkan bahwa ia layak menjadi bagian dari tulang punggung Nerazzurri.
Namun, kenyataan berkata lain. Alih-alih tampil dominan dan kreatif di lini tengah, Asllani justru kesulitan menjalankan perannya sebagai jenderal permainan.
Beberapa umpan panjang yang ambisius memang sempat ia lepaskan, tetapi secara keseluruhan permainannya dinilai terlalu steril, lambat, dan kurang imajinatif.
Tak Hanya Lesu dalam Distribusi Bola
Kritik tak berhenti sampai di situ. Gazzetta juga menyoroti buruknya kontribusi Asllani dalam bertahan.
Ia kerap gagal menjaga posisi dengan baik, membuat lini tengah Inter rentan diserang, terutama saat Milan membalikkan keadaan dengan serangan cepat.
Ketika Milan mencetak gol melalui Jovic dan Reijnders, lubang besar di lini tengah Inter terlihat jelas, dan Asllani menjadi bagian dari masalah tersebut.
Leave a Reply