Akanji Ungkap Masa Adaptasi di Inter, Pandangan soal Serie A, dan Hubungan dengan Yann Sommer

Manuel Akanji semakin mantap menjadi salah satu tembok pertahanan Inter Milan musim ini.

Dalam wawancara eksklusif bersama Luzerner Zeitung, bek internasional Swiss tersebut membahas proses adaptasinya di Italia, ambisi masa depan, hingga kedekatannya dengan kiper andalan Inter, Yann Sommer.

Wawancara ini memberikan gambaran mendalam mengenai perjalanan Akanji setelah meninggalkan Manchester City, serta pandangannya tentang gaya permainan Serie A yang menurutnya cocok dengan karakteristiknya sebagai bek modern.

Fokus dan Tujuan Karier

Akanji menegaskan bahwa karier yang ia jalani saat ini merupakan hasil dari proses panjang penuh pelajaran:

“Kamu butuh tujuan untuk sampai ke tempat yang kamu inginkan. Saya melakukan banyak kesalahan saat kecil, tapi kesalahan itu membentuk saya. Yang terpenting, saya mencintai apa yang saya lakukan, dan sampai hari ini saya masih sangat menikmatinya,”  ujar Akanji, dikutip dari FCInter1908.

Pesan tersebut mencerminkan mentalitas kuat yang menjadi pondasi permainannya: disiplin, evaluasi diri, dan cinta terhadap sepak bola.

Kehidupan Baru di Milano

Akanji mengakui bahwa masa awal kepindahannya ke Inter tak mudah bagi keluarganya:

“Kami berpindah dari hotel, kemudian Airbnb, dan akhirnya baru 10 hari di rumah tetap kami. Bagian tersulit justru bagi ketiga anak kami. Kami masih harus mencari sekolah untuk mereka,”

“Masih ada banyak hal yang harus dibereskan, tetapi sejauh ini semuanya berjalan dengan sangat baik,”

Meski segala proses berlangsung cepat, Akanji tetap menyempatkan diri memberi salam perpisahan kepada rekan-rekannya di Manchester City. Langkah penuh respek yang menunjukkan profesionalismenya.

“Meskipun semuanya terjadi begitu cepat, Saya tetap berhasil mengucapkan selamat tinggal kepada Manchester City di kemudian hari. Saya mengadakan makan malam untuk para pemain dan hampir semuanya datang,”

Adaptasi di Inter Milan dan Serie A: “Gaya Sepak Bola Italia Cocok untuk Saya”

Setelah mendapatkan menit bermain yang signifikan, Akanji menyatakan puas dengan proses adaptasinya bersama Inter Milan:

“Saya beradaptasi dengan baik, terlebih karena saya bermain. Semuanya berjalan baik, kami akhirnya berada di puncak klasemen dan saya akan senang jika kami bisa tetap di sana. Sepak bola Italia berbeda dari Inggris. Serie A kurang fisik dibanding Premier League. Banyak tim bermain 3-5-2, permainan lebih terkontrol dan banyak umpan silang dari sayap. Ini cocok untuk saya,”

“Saya pikir penampilan saya sejauh ini cukup bagus,”

Ia juga memberi sinyal kuat bahwa ia terbuka mempermanenkan masa tinggalnya di Inter:

“Melihat situasinya, saya sangat ingin bertahan setelah masa peminjaman berakhir,”

Yann Sommer: Sahabat, Tetangga, dan Sosok yang Tidak Menyesali Keputusan Pensiun

Kedekatan Akanji dengan sang kiper Inter sekaligus kompatriotnya di Timnas Swiss tampak sangat cair:

“Saya punya hubungan hebat dengan Yann. Di awal kepindahan saya, saat saya tidak punya mobil, ia bahkan memberi saya tumpangan ke latihan,”

Ia juga menepis isu bahwa Sommer menyesal pensiun dari tim nasional:

“Saya tidak merasakan bahwa Yann menyesal. Ia menikmati waktu luangnya dan tetap mengikuti perkembangan tim nasional,”

Timnas Swiss dan Hasrat Tampil di Piala Dunia Ketiga

Akanji juga menegaskan ambisinya untuk kembali tampil di pentas terbesar dunia:

“Saya ingin bermain di Piala Dunia ketiga. Turnamen besar seperti itu memberikan energi luar biasa karena satu negara mendukungmu,”

Soal Pertandingan Serie A di Luar Negeri: Akanji Tidak Tertarik

Ketika ditanya pandangannya mengenai rencana Serie A menggelar pertandingan di luar Italia, termasuk Australia, Akanji berkata:

“Saya bukan penggemar ide pertandingan Serie A dimainkan di Australia. Perjalanan sudah banyak, jaraknya jauh, ada jet lag. Saya lebih memilih bermain di negara saya.”

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*