Henrikas Adomavicius menjadi nama yang tiba-tiba mencuri perhatian di Appiano Gentile.
Kiper muda kelahiran 2009 (16 tahun) ini mencatat momen spesial ketika dipanggil berlatih bersama skuad utama Inter Milan selama jeda internasional, langkah besar bagi pemain yang baru setahun bergabung dengan akademi Nerazzurri.
Menurut laporan La Gazzetta dello Sport, kehadiran Adomavicius di tim utama bukan sekadar pelengkap latihan.
Ia benar-benar membuat staf pelatih dan para pengamat terkesima dengan kombinasi fisik luar biasa dan teknik yang jarang dimiliki pemain seusianya.
Fisik Raksasa dan Mental Baja di Usia 16 Tahun
“Henrikas Adomavicius memiliki bakat dan fisik luar biasa, dengan postur yang mengingatkan pada Donnarumma,” tulis La Gazzetta dello Sport.
Meski baru berusia 16 tahun, kiper asal Lithuania itu sudah memiliki tinggi mendekati dua meter, sosok yang menjulang di antara rekan-rekannya, bahkan dibandingkan dengan pemain senior seperti Acerbi atau Mkhitaryan yang usianya dua dekade lebih tua.
“Dia menjadi pemain yang paling diperhatikan dalam dua sesi latihan terakhir di Appiano. Tingginya mungkin hampir dua meter, tetapi pemain Lithuania ini lahir pada tahun 2009, 20 tahun lebih muda dari Mkhitaryan dan 21 tahun lebih muda dari Acerbi,”
Adomavicius diminta bergabung menggantikan Raffaele Di Gennaro, kiper ketiga Inter, yang absen akibat cedera.
Meski belum akan dibawa ke Roma untuk pertandingan Serie A, kehadirannya di latihan utama dianggap sebagai langkah strategis dalam membangun masa depan penjaga gawang Inter.
“Ia tidak akan dibawa ke Roma, tapi (Alessandro) Calligaris menjadi kandidat untuk promosi dari U-23 ke tim utama,”
“Kalau kehadirannya di Appiano terus berlanjut, bukan tak mungkin suatu hari dia akan duduk di bangku cadangan bersama pemain-pemain seusia orang tuanya,” tulis media Italia itu dengan nada kagum.
Scout Inter Terpukau oleh Kemampuan Kakinya
Menariknya, daya tarik terbesar Adomavicius bukan terletak pada tangannya, melainkan pada kakinya.
Dalam seleksi akhir yang digelar di penghujung 2024, tim pemandu bakat Inter yang dipimpin oleh Pasquale Berardi justru terpesona oleh teknik olah bolanya.
“Seorang pemain Lithuania dengan tinggi 198 sentimeter biasanya bermain basket dengan punggung menghadap ke keranjang, tapi dia justru menempati gawang sepenuhnya. Meski begitu, yang benar-benar memikat para pemandu bakat Inter di bawah koordinasi Pasquale Berardi bukanlah tangannya, melainkan kakinya,”
“Dalam sesi uji coba penentuan di akhir 2024, kemampuannya mengontrol dan mengoper bola hampir seperti gelandang,” ungkap laporan tersebut.
Dengan kaki yang begitu terlatih dan refleks alami yang kuat, Adomavicius disebut sebagai tipe penjaga gawang modern, bukan hanya tembok pertahanan, tetapi juga titik awal serangan dari belakang.
Perjalanan Cepat: Dari U-16 ke Latihan Bersama Tim Senior
Adomavicius awalnya diproyeksikan untuk memperkuat tim U16, namun performanya yang luar biasa membuatnya langsung melesat ke tim U-18. Dalam enam laga awal musim, ia sudah tampil empat kali sebagai starter, sementara dua laga lainnya ia lewatkan karena dipanggil memperkuat Timnas Lithuania U-17.
Tidak berhenti di situ, ia kemudian mendapat panggilan ke tim Primavera Inter, langkah besar bagi pemain yang usianya masih tergolong sangat muda.
Dan kini, latihan bersama skuad utama menjadi “loncatan ketiga” dalam waktu kurang dari satu tahun.
“Perjalanan Adomavicius memang cepat, tapi Inter yakin dia tidak terbakar terlalu dini. Ia hanya turun lagi untuk mengambil ancang-ancang lebih tinggi,” tulis La Gazzetta.
Harapan Baru di Bawah Mistar Inter
Bakat, postur, dan ketenangan luar biasa di usia belia menjadikan Adomavicius sebagai salah satu prospek paling menjanjikan di akademi Inter Milan.
Jika terus berkembang seperti sekarang, bukan tidak mungkin Henrikas Adomavicius akan menjadi nama besar berikutnya dalam daftar panjang penjaga gawang legendaris yang lahir dari sistem Nerazzurri.

Leave a Reply