Eks bek Inter Milan sekaligus pundit sepak bola ternama, Lele Adani, memberikan analisis mendalam mengenai gaya permainan Inter Milan di bawah pelatih Cristian Chivu.
Menurutnya, ada benang merah yang menghubungkan era Antonio Conte, Simone Inzaghi, hingga kini bersama Chivu, khususnya dalam hal sirkulasi bola dan pergerakan tanpa dribel.
Inter, Tim dengan Pergerakan Bola Terbaik di Serie A
Berbicara dalam program Viva El Futbol, Adani menegaskan bahwa Inter Milan adalah tim yang paling baik dalam hal distribusi bola dan movement di Serie A saat ini.
“Tanpa pemain dribbling murni, Inter tetap menjadi tim yang paling baik di Serie A dalam hal mengalirkan bola dan pergerakan. Itu sudah terlihat sejak era Conte, kemudian dimodifikasi oleh Inzaghi, dan kini diwarisi Chivu,” ujar Adani, seperti dilansir FCInterNews.
Menurutnya, skema rotasi pemain yang diterapkan Inter bukan hal baru, melainkan pengembangan konsep taktik lama yang telah menjadi identitas klub dalam beberapa tahun terakhir.
“Terlihat adanya rotasi permainan yang mengingatkan pada konsep-konsep taktis lama,”
Kekuatan di Sisi Kiri: Bastoni, Dimarco, dan Carlos Augusto
Adani juga menyoroti bagaimana Inter Milan kerap membangun serangan dari sisi kiri, terutama saat laga melawan Cagliari baru-baru ini.
“Jika diperhatikan, hampir semua aksi Inter, kecuali tendangan Hakan Calhanoglu yang membentur tiang, berawal dari sisi kiri. Di sana ada Bastoni, Carlos Augusto, Dimarco, dan Mkhitaryan. Sinergi mereka sudah teruji dan menjadi motor utama permainan,” jelas Adani.
Sebaliknya, di sisi kanan, Inter masih mencari keseimbangan karena hadirnya dua wajah baru, yakni Luis Henrique dan Akanji. Adani menilai bukan soal kualitas individu, melainkan chemistry yang belum sekuat sisi kiri.
“Di sisi lain (kanan), ada Dua pemain baru, Luis Henrique dan Akanji, itulah sebabnya sisi itu lebih sulit untuk diintegrasikan. Bukan karena kualitas individu, tetapi karena sinergi yang berbeda dengan di sisi kiri,”
Tak Akan Ada Perubahan Sistem
Spekulasi tentang kemungkinan perubahan sistem permainan Inter Milan di bawah Cristian Chivu juga ditepis oleh Adani.
“Pergantian sistem? Itu hanya wacana, kita tidak akan melihatnya. Inter sudah diremajakan, tetapi tetap mengikuti karakteristik yang sama. Identitas ini sudah mendarah daging sejak era Conte, dilanjutkan Inzaghi, dan kini Chivu menjaga kesinambungan itu.” Pungkasnya.
Analisis Lele Adani menegaskan bahwa kekuatan Inter Milan bukan hanya pada individu, tetapi pada sistem dan sinergi kolektif.
Warisan taktik dari Conte hingga Inzaghi kini tetap hidup bersama Chivu, membuat Nerazzurri konsisten menjadi salah satu tim paling solid dan terorganisir di Serie A.

Leave a Reply