
Mantan bek Inter Milan sekaligus pundit ternama, Daniele Adani, memberikan pandangan menarik seputar perkembangan Pio Esposito dan situasi Cristian Chivu.
Dalam wawancara panjang bersama Corriere della Sera, Adani menegaskan pentingnya kesabaran terhadap talenta muda potensial seperti Pio Esposito sekaligus mengingatkan kerasnya tuntutan di lingkungan Nerazzurri.
Adani: “Esposito Harus Dibela Meski Tak Cetak Gol”
Bicara tentang Pio Esposito, striker muda yang tengah menjalani proses adaptasi, Adani mengajak publik untuk melihat gambaran besar.
“Dia punya kekuatan, sudah berkembang secara taktis, dan pantas mendapat kepercayaan. Tapi kita harus membelanya meski tidak mencetak gol dalam sepuluh pertandingan. Di Inter memang berat, tapi sepuluh laga itu bisa jadi fase penting untuk pertumbuhan yang berguna bahkan di Piala Dunia,” ujar Adani, seperti dilansir FCInterNews.
Pernyataan ini menegaskan bahwa perjalanan striker muda tidak bisa diukur hanya dari gol. Menurutnya, kesabaran adalah kunci, terutama di klub besar seperti Inter di mana tekanan selalu tinggi.
Chivu dan Waktu yang Terbatas di Inter
Adani juga menyoroti Cristian Chivu, pelatih yang kini dipercaya menahkodai Inter. Ia menilai eks bek asal Rumania itu masih dalam tahap transisi.
“Chivu punya ide, terlihat berkarakter, tapi belum sepenuhnya tahu bagaimana menunjukkan siapa dirinya. Dia ingin berkembang dengan tetap menghormati orang-orang yang memberinya kesempatan. Tapi di Inter, waktu itu tidak banyak,” kata Adani.
Bagi Adani, Chivu tidaklah ragu, melainkan terlalu reflektif. Namun, di klub dengan ambisi sebesar Inter, kesabaran terhadap pelatih sangatlah terbatas.
Adani dan Dunia Kepelatihan
Menariknya, Adani juga mengungkap alasan mengapa dirinya tak menekuni karier sebagai pelatih, meski mendapat tawaran dari sahabatnya, Roberto De Zerbi.
“De Zerbi pernah bilang siap menurunkan gajinya demi bekerja dengan saya. Tapi saya tidak menyesal. Saya punya hasrat besar pada komunikasi. Barangkali suatu hari saya bisa bekerja dalam peran baru, menjembatani dunia sepak bola dengan media. Karena masih ada jarak antara mereka yang hidup di lapangan dengan yang mengomunikasikannya.”
Leave a Reply