Jelang Inter Milan vs Venezia, Filip Stankovic Puji Cristian Chivu: “Dia Itu Spesial”

Jelang duel babak 16 besar Coppa Italia 2025-26 antara Inter Milan vs Venezia pada Kamis (4/12/2025) pukul 03.00 WIB di San Siro, perhatian publik tertuju pada sosok kiper muda Venezia, Filip Stankovic, yang memberikan pujian tinggi untuk pelatih Inter, Cristian Chivu.

Dalam wawancara bersama La Repubblica via FCInterNews, Stankovic mengungkapkan rasa hormatnya terhadap Chivu yang ia sebut sebagai sosok spesial, serta mimpi besarnya untuk kembali ke Inter dan suatu hari tampil di Liga Champions.

Filip Stankovic: Dari Pelapis, Kini Jadi Andalan Venezia

Didatangkan Venezia secara permanen dari Inter pada musim panas 2024 setelah masa peminjaman, Filip Stankovic awalnya diproyeksikan sebagai kiper cadangan.

Namun performa kurang konsisten dari Jesse Joronen membuka jalan bagi sang anak legenda, dan ia menjawab kepercayaan itu dengan tampil gemilang.

Meski Venezia terdegradasi ke Serie B, performa Stankovic tetap menjadi salah satu sorotan.

Kesigapan, refleks tajam, dan mentalitasnya membuatnya dipandang sebagai salah satu penjaga gawang muda paling menjanjikan di Italia.

Kini, ia kembali ke San Siro, bukan sebagai bagian dari Inter, tetapi sebagai lawan yang siap memberi kejutan.

“Rumah Saya di Milano” – Kenangan Masa Kecil di San Siro

Dalam pengakuannya, Stankovic menyebut bahwa ikatannya dengan kota Milan sangat dalam.

“Saya orang Serbia, lahir di Roma. Tapi rumah saya adalah Milan. Dari jendela rumah saya, saya bisa melihat stadion. Saya bisa mengenali suara sorakan sebelum gol terjadi,”

Ia juga mengingat bagaimana banyak pemain Inter tinggal di bangunan yang sama, termasuk Marcelo Brozovic dan Mauro Icardi.

“Pemain lain juga tinggal di gedung itu,” tambahnya. Ada Brozovic dan Icardi,”

Kenangan tersebut membentuk hubungan emosional yang kuat antara Stankovic dan Nerazzurri.

Dipantau Mourinho: Awal Mula Mental Juara

Filip juga menceritakan kisah menarik dari masa kecilnya saat berlatih di Appiano Gentile.

“Setelah Inter menang, kami dibawa ke sana untuk bermain. Kakak-kakak saya menembak, saya yang menepis. Suatu hari, Mourinho datang. Dia berdiri di belakang, memakai hoodie. Begitu kami sadar itu dia, kami bermain sekuat tenaga. Waktu itu saya berusia delapan tahun,”

Momen singkat itu menegaskan bagaimana lingkungan Inter membentuk mental juara dalam dirinya sejak kecil.

Pujian untuk Cristian Chivu: “Dia Itu Spesial”

Meski tak pernah langsung dilatih oleh Cristian Chivu, hubungan keluarga membuat Stankovic mengenalnya dengan baik.

“Sayangnya, dia tidak pernah melatih saya, tetapi saya mengenalnya. Dia teman ayah saya. Dia orang yang spesial,”

Sebagai mantan bek legendaris Inter yang kini meniti karier sebagai pelatih, Chivu mendapat banyak penghargaan berkat kemampuan membentuk pemain muda dan pendekatan manusiawinya.

Pujian Stankovic ini semakin menguatkan reputasi positif sang pelatih jelang laga Coppa Italia.

Persahabatan dengan Francesco Pio Esposito

Filip juga mengungkap kedekatannya dengan striker muda Inter Milan, Francesco Pio Esposito.

“Dia seperti adik kecil bagi saya. Kami sering menghabiskan waktu bersama keluarga Esposito,”

Namun, hubungan itu tidak akan menghalanginya dalam pertandingan besok.

“Tapi besok, saya ingin menang.”

Ambisi dan profesionalisme Stankovic tampak jelas di sini.

Mimpi Besar: Angkat Trofi Liga Champions Bersama Keluarga

Pada akhir wawancara, Stankovic bicara mengenai mimpinya yang sangat personal:

“Impian saya adalah mengangkat trofi Liga Champions, bersama saudara saya di dalam tim dan ayah saya sebagai pelatih,”

Ia juga menegaskan bahwa komentar orang tentang “privilege” tidak melemahkannya.

“Itu membuat saya semakin termotivasi. Bisa meraih 10 persen saja dari apa yang ayah saya menangkan, saya sudah bahagia.”

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*