Marotta: “Inter Tak Terkejut pada Kehebatan Chivu, Heran Ada yang Inginkan Mourinho”

Presiden Inter Milan, Beppe Marotta, menegaskan bahwa dirinya tidak pernah terkejut dengan kualitas yang dimiliki Cristian Chivu sebagai pelatih kepala.

Meski sempat mendapat keraguan dari publik dan bahkan sebagian pendukung menginginkan nama besar seperti José Mourinho, Marotta memastikan bahwa keputusan menunjuk Chivu dibuat dengan keyakinan penuh dan penilaian yang matang.

Berbicara dalam acara Management dello Sport, Marotta menjelaskan bahwa Inter Milan memilih Chivu bukan sekadar karena rekam jejaknya, melainkan karena nilai-nilai, visi, dan dedikasi yang ia bawa ke dalam proyek Nerazzurri.

“Saya heran ketika orang terkejut melihat kualitas Cristian,” ujar Marotta.

“Kami memilihnya karena ia mewakili nilai-nilai penting. Perlu keberanian untuk melawan arus, bahkan dari sisi media. Beberapa orang bahkan meminta Mourinho. Dengan segala hormat, jika saya tidak mengambil keputusan berani itu, saya pasti menyesal,”

Chivu dan Efek Besar di Lapangan: Stabil, Modern, dan Berani pada Pemain Muda

Sejak mengambil alih kursi pelatih, Chivu berhasil mengembalikan Inter Milan pada performa terbaik, baik di kompetisi domestik maupun Eropa.
Keunggulannya terletak pada:

  • Taktik yang konsisten dan rapi,
  • Keberanian memberi ruang bagi pemain muda,
  • Konsistensi gaya bermain progresif,
  • Stabilitas ruang ganti yang meningkat drastis.

Dukungan penuh manajemen membuat Chivu mampu membangun fondasi baru yang kokoh, menggeser narasi bahwa Inter hanya bisa berjaya dengan pelatih berlabel superstar.

Kini, proyek Chivu mulai mendapat pujian luas, dari analis Serie A hingga para legenda klub.

Proyek San Siro: Langkah Berat, Namun “Diperlukan untuk Modernitas”

Selain bicara tentang Chivu, Marotta juga menyinggung isu besar lain: rencana pembangunan stadion baru dan kemungkinan pembongkaran San Siro.

Topik ini memicu pro-kontra karena nilai emosional stadion bersejarah yang telah menjadi saksi kejayaan Inter dan AC Milan selama puluhan tahun.

Marotta mengaku sulit secara emosional, namun secara bisnis dan modernitas adalah keputusan yang tidak dapat dihindari.

“Bagi kami yang romantis, membayangkan San Siro dirobohkan menimbulkan kesedihan. Pertama kali saya ke sana pada 1966,” ujar Marotta.

“Namun inovasi memerlukan modernitas. Stadion hari ini harus memberikan keamanan, kenyamanan, dan rasa memiliki. Rumah baru akan membawa manfaat langsung dan tidak langsung serta menghidupkan kawasan itu sebagai pusat sosial modern,”

Target Pendapatan Inter: Mengejar Model Real Madrid

Dalam kesempatan yang sama, Marotta menjelaskan bahwa Inter saat ini menghasilkan sekitar €80 juta per tahun dari pendapatan matchday.

Namun, dengan stadion baru yang modern dan multifungsi, target mereka jauh lebih ambisius.

Tujuan jangka panjangnya adalah mendekati model bisnis:

  • Real Madrid, dengan target pendapatan €500 juta dari stadion baru mereka.
  • Menghadirkan area hiburan, komersial, dan sosial yang aktif setiap hari, bukan hanya saat pertandingan.

Setelah Inter dan AC Milan menyelesaikan proses pembelian lahan stadion dan area sekitarnya, proyek baru ini sudah siap memasuki tahap awal.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*