Zaniolo Puji Pio Esposito: “Dia Calon Bintang Besar, Tapi Harus Tetap Rendah Hati”

Nicolò Zaniolo, penyerang Udinese sekaligus salah satu talenta terbaik Italia, menjadi bintang tamu dalam episode terbaru Storie di Serie A, sebuah format kolaborasi antara Lega Serie A dan DAZN yang mengupas kisah perjalanan para pemain di kasta tertinggi sepak bola Italia.

Episode bertajuk “Rivincita”, yang tayang mulai Sabtu, 8 November, menghadirkan Zaniolo yang berbagi refleksi mendalam tentang kariernya, tantangan sebagai pemain muda, dan pesan penting untuk generasi penerus, termasuk striker muda Inter Milan, Francesco Pio Esposito.

Zaniolo dan Pio Esposito: Dari Bakat Muda Menuju Kedewasaan

Zaniolo, yang menimba ilmu di akademi Inter Milan sebelum menembus pentas profesional, memahami betul tekanan yang dihadapi oleh pemain muda berbakat seperti Pio Esposito.

Dalam wawancara tersebut, pemain berusia 26 tahun itu menyoroti betapa sulitnya menjaga keseimbangan antara ambisi, ekspektasi, dan realita dunia sepak bola profesional.

“Ketika kamu masih muda dan mulai tampil bagus, kamu tiba-tiba dilempar ke dunia orang dewasa. Setelah mencetak beberapa gol penting, kamu bisa merasa lebih hebat dari yang sebenarnya,” ujar Zaniolo, seperti dilansir FCInter1908.

“Setelah saya mencetak dua gol melawan Porto di Liga Champions, saya merasa seperti berada di atas dunia. Tapi itu kesalahan. Sulit untuk tetap berpijak di bumi saat semua orang menyanjungmu,”

Pesan ini jelas relevan untuk pemain seperti Pio Esposito, striker muda yang sedang mencuri perhatian publik berkat performa apiknya di bawah bendera Nerazzurri.

Pesan Zaniolo untuk Esposito dan Generasi Baru

Dalam pernyataannya, Zaniolo tak hanya memuji kemampuan Esposito, tetapi juga memberikan nasihat penuh makna:

“Saran yang bisa saya berikan kepada Camarda dan Pio Esposito adalah mereka berdua adalah pesepak bola hebat. Tapi yang paling penting adalah mereka harus dikelilingi oleh orang-orang yang benar-benar menyayangi mereka, bukan karena keuntungan pribadi. Mereka harus mempercayai orang-orang seperti itu.”

Pesan ini menggambarkan sisi dewasa dari Zaniolo, yang belajar dari pengalaman pahit dan naik-turun kariernya sendiri, mulai dari cedera panjang hingga tekanan publik.

Ia menegaskan pentingnya dukungan emosional dan lingkungan yang sehat dalam membentuk mental pemain muda agar tidak terseret oleh popularitas dan ekspektasi yang berlebihan.

Episode “Rivincita” bukan sekadar kisah tentang kebangkitan Zaniolo, tetapi juga tentang kedewasaan dan kesadaran diri.

Bagi para pemain muda seperti Pio Esposito, kisah ini menjadi pengingat bahwa bakat besar harus diimbangi dengan kerendahan hati, kedisiplinan, dan kestabilan mental.

Dengan latar belakang yang sama sebagai produk akademi Inter, Zaniolo tahu betul bagaimana sorotan bisa berubah menjadi tekanan.

Karena itu, pesannya kepada Pio Esposito terasa tulus: datang dari seseorang yang pernah berada di posisi yang sama dan kini berbicara dari pengalaman hidup nyata.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*