Lautaro Tersenyum Lagi, Duet “Thu-La” Siap Comeback di Laga Inter Milan vs Lazio

Setelah beberapa laga tanpa mencetak gol, Lautaro Martinez akhirnya kembali menunjukkan tajinya bersama Inter Milan.

Sang kapten kembali mencatatkan namanya di papan skor dalam kemenangan 2-1 melawan Kairat Almaty di matchday 4 Liga Champions 2205-26.

Gol tersebut menjadi penanda berakhirnya masa pacekliknya, setelah beberapa laga terakhir ia gagal mencetak gol melawan Napoli, Fiorentina, Verona.

Tak hanya itu, Marcus Thuram juga menandai comeback-nya setelah lama absen karena cedera, membuka peluang kembalinya duet mematikan “ThuLa” (Thuram dan Lautaro) saat Inter Milan menjamu Lazio di Stadio Giuseppe Meazza akhir pekan ini dalam laga pekan ke-11 Serie A.

Lautaro Temukan Lagi Senyumnya

Lautaro tak hanya mencetak gol penting, tapi juga memperlihatkan senyum khasnya, meski kali ini lebih kalem dari biasanya.

Selebrasinya, yang ia dedikasikan untuk sahabat lamanya Achraf Hakimi (yang menderita cedera parah di PSG), menjadi momen yang menyentuh hati publik San Siro.

Menurut La Gazzetta dello Sport, gol Lautaro memang sedikit “acak-acakan”, namun sangat berarti.

Ia menegaskan kembali perannya sebagai pemimpin di lini depan Inter. Meski sempat ditarik keluar di babak pertama oleh Cristian Chivu, kemungkinan untuk disiapkan melawan Lazio, sang capitano sudah menuntaskan misinya: mengembalikan kepercayaan diri dan ketajaman.

Kembalinya “ThuLa”: Senjata Rahasia Inter

Salah satu momen paling ditunggu fans Nerazzurri akhirnya tiba. Setelah absen lebih dari sebulan, Marcus Thuram kembali merumput.

Striker asal Prancis itu masuk di babak kedua saat melawan Kairat, dan langsung menunjukkan semangat besar untuk menghidupkan kembali chemistry lamanya dengan Lautaro.

Keduanya dikenal sebagai duet maut di musim lalu. ThuLa, singkatan dari Thuram dan Lautaro, menjadi simbol efisiensi dan harmoni lini depan Inter Milan.

Kini, Chivu tampaknya siap mengembalikan formula itu di laga kontra Lazio, terutama setelah eksperimen dengan pemain muda seperti Pio Esposito dan Bonny belum sepenuhnya stabil.

“Dr. Lautaro” di Eropa, “Mr. Martinez” di Serie A?

Menariknya, ada “mitos” baru yang mulai melekat pada Lautaro Martinez. Di Liga Champions, ia tampil tak tersentuh, mencetak 4 gol hanya dalam 3 laga, dengan rasio mencetak gol luar biasa: satu gol setiap 42 menit.

Namun di Serie A, grafiknya menurun, baru mengoleksi 3 gol dalam 10 pertandingan (1 gol setiap 251 menit).

Meski demikian, secara keseluruhan, performa Lautaro di tahun kalender 2025 tetap fantastis.

Ia kini menjadi top skor Eropa tahun ini dengan 12 gol, mengungguli nama-nama besar seperti Harry Kane (11 gol) dan Kylian Mbappé (10 gol).

Dominasi ini membuktikan bahwa Lautaro bukan hanya pemimpin di lapangan, tetapi juga simbol konsistensi di panggung Eropa.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*