Setelah sempat terpinggirkan karena kedatangan Manuel Akanji, Yann Bisseck kini menemukan titik balik yang bisa menentukan masa depannya di Inter Milan.
Pelatih Cristian Chivu melihat potensi besar dalam diri Bisseck dan sudah mengujinya di posisi center back, bukan lagi sekadar pelapis di sisi kanan pertahanan.
Langkah berani Chivu ini mulai menunjukkan hasil nyata. Dalam laga melawan Fiorentina, Bisseck tampil solid di jantung pertahanan, menunjukkan ketenangan, kekuatan fisik, dan kemampuan membaca permainan yang matang.
Performa itu membuat media Italia seperti Corriere dello Sport menyebut keputusan Chivu melakukan perubahan tersebut bisa mengubah arah karier sang pemain.
Dari Terpinggirkan Jadi Sentral
Kedatangan Akanji sempat membuat Bisseck kehilangan tempat di posisi bek kanan dalam formasi tiga bek Inter Milan.
Namun Chivu melihat lebih jauh. Ia yakin bahwa dengan postur menjulang setinggi 196 cm, Bisseck memiliki semua atribut untuk menjadi bek tengah ideal: kuat dalam duel udara, sulit dikalahkan dalam kontak fisik, dan memiliki kemampuan distribusi bola yang semakin berkembang.
Di tengah situasi kontrak yang belum pasti bagi dua pemain senior, yakni Francesco Acerbi dan Stefan de Vrij, eksperimen ini bisa menjadi langkah strategis Inter dalam membangun masa depan lini belakang mereka.
Chivu Percaya dan Ingin Lanjutkan Proyek
Menurut laporan Corriere dello Sport, Chivu sangat percaya pada potensi Bisseck dan ingin melanjutkan proyek pengembangan Bisseck sebagai bek tengah murni.
Baginya, menjadikan Bisseck hanya sebagai pelapis Akanji seperti sebelumnya berarti menutup peluang besar untuk menciptakan solusi internal jangka panjang di pertahanan Inter Milan.
Sang pelatih bahkan menilai bahwa pengalaman bermain di berbagai posisi (kanan, tengah, hingga setengah ruang) justru memperkaya pemahaman taktis Bisseck, menjadikannya bek yang serbabisa, aset penting dalam sepak bola modern.
Mimpi Besar: Panggilan ke Timnas Jerman
Selain mencari tempat utama di Inter, Bisseck juga menyimpan ambisi besar di level internasional.
Ia bertekad merebut tempat di skuat Jerman untuk Piala Dunia mendatang, dan performa impresif di bawah arahan Chivu bisa menjadi tiket emas menuju impian tersebut.
Dengan usia baru 24 tahun dan perkembangan signifikan dalam beberapa bulan terakhir, Bisseck kini bukan lagi sekadar prospek masa depan, ia mulai menjadi bagian dari solusi nyata Inter Milan.
Langkah Chivu mengubah perannya bisa menjadi keputusan yang bukan hanya menyelamatkan karier sang pemain, tapi juga memperkuat fondasi pertahanan Nerazzurri untuk jangka panjang.

Leave a Reply