Inter Milan kembali bersiap menghadapi tantangan besar di Serie A. Usai tampil di Liga Champions, skuad asuhan Cristian Chivu kini mengalihkan fokus ke laga krusial kontra Napoli, yang akan digelar pada Sabtu (25/10/25) pukul 23.00 WIB di Stadio Diego Armando Maradona.
Ini akan menjadi pertandingan pekan ke-8 Serie A 2025-26 yang sarat gengsi, mempertemukan juara bertahan Italia melawan runner-up musim lalu.
Dalam konferensi pers di BPER Training Centre, Appiano Gentile, Chivu membagikan pandangannya tentang duel besar ini, menyoroti rasa hormatnya terhadap Napoli dan ambisi tinggi Inter musim ini.
Pertandingan Akan Sangat Ketat, Ambisi Kedua Tim Sama Besarnya
“Apa yang terjadi sebelumnya tidak terlalu penting,” buka Chivu, seperti dilansir dari Inter.it.
“Yang penting adalah bahwa juara bertahan Serie A menghadapi runner-up musim lalu. Kedua tim punya ambisi besar dan sama-sama ingin menang. Akan jadi pertandingan yang keras, penuh semangat, dan sulit diprediksi, dengan kedua tim ingin menunjukkan hasrat mereka untuk menang,”
Pelatih asal Rumania itu menegaskan bahwa Inter Milan tidak bisa membandingkan musim ini dengan musim sebelumnya, namun tetap mengakui rivalitas yang semakin tajam antara kedua klub.
“Kita tidak bisa membandingkannya dengan musim lalu, meskipun kita juga harus memperhitungkan apa yang terjadi. Satu tim memenangkan Serie A, yang lain tidak. Ini baru pekan kedelapan, jadi masih awal, tetapi rivalitasnya sudah ada,”
“Napoli adalah kekuatan besar di sepak bola Italia, dua kali juara dalam tiga tahun terakhir. Kami menghormati mereka, tapi kami datang ke sana untuk menunjukkan siapa kami dan apa ambisi kami,” tambahnya.
Istirahat Adalah Bentuk Latihan Terbaik
Menariknya, Chivu memberikan hari libur bagi para pemain sebelum bertolak ke Napoli, keputusan yang menimbulkan rasa penasaran di kalangan media. Namun, menurut sang pelatih, hal itu adalah strategi yang penuh perhitungan.
“Setelah periode yang sangat intens, pertandingan di Roma, lalu perjalanan ke Belgia, istirahat satu hari lebih berharga daripada sesi latihan tambahan. Saya percaya pada profesionalisme pemain saya. Kadang, waktu bersama keluarga lebih penting untuk menjaga keseimbangan dan energi tim,”
Fokus, Mental, dan Respek Jadi Kunci
Chivu menegaskan bahwa pertandingan melawan Napoli bukan hanya soal taktik, tapi juga mentalitas dan rasa hormat terhadap lawan.
“Sebagai pelatih, saya belajar bahwa setiap pertandingan harus dipersiapkan dengan cara yang sama. Kalau merasa superior di atas kertas, kamu akan kalah. Kuncinya adalah kontinuitas, fokus, dan rasa hormat, terhadap diri sendiri, rekan setim, dan lawan,”
Lautaro dan Komposisi Lini Depan
Beberapa laga terakhir menampilkan kombinasi berbeda di lini serang, seperti Lautaro Martinez berduet dengan Bonny atau Pio Esposito. Namun, Chivu menegaskan bahwa perubahan itu bukan masalah.
“Tidak ada pasangan yang lebih baik dari yang lain. Semua penyerang kami kompatibel dan bekerja untuk tim. Mereka beradaptasi dengan baik dan saling melengkapi. Bagi saya, itu yang terpenting,”
Tentang Serie A dan Filosofi Sepak Bola Italia
Menanggapi minimnya gol di pekan terakhir Serie A, Chivu menilai hal tersebut sebagai bukti bahwa pelatih di Italia sangat detail dalam mempersiapkan taktik.
“Serie A bukan liga yang penuh gol, tapi di sinilah pelatih benar-benar menganalisis lawan dengan cermat. Di luar negeri, fokusnya pada permainan sendiri, tapi di Italia, bagaimana membatasi kekuatan lawan juga sama pentingnya. Itu bukan hal buruk, hanya pendekatan berbeda,”
Tentang Conte dan Motivasi Tambahan
Inter akan menghadapi Napoli yang kini dilatih oleh Antonio Conte, mantan pelatih Nerazzurri yang membawa klub ini kembali ke papan atas pada 2019–2021. Namun, Chivu menolak menjadikan itu sumber motivasi tambahan.
“Conte adalah bagian dari masa lalu. Di bawah Inzaghi kami memenangkan bintang kedua dan mencapai dua final Liga Champions. Kami tidak perlu mencari motivasi dari luar: kami adalah Inter, kami tahu siapa diri kami dan apa yang kami inginkan,”
Talenta Muda dan Masa Depan
Chivu juga menyinggung dua pemain muda, Luis Henrique dan Andy Diouf, yang belum mendapat banyak menit bermain.
“Mereka punya potensi besar, tapi masih butuh waktu untuk beradaptasi dengan sepak bola Italia. Saya percaya pada mereka, dan saatnya akan tiba. Musim ini masih panjang.”

Leave a Reply