Cassano: “Chivu Akan Jadi Pelatih Fantastis, Pio Pantas Dihormati”

Mantan penyerang timnas Italia, Antonio Cassano memberikan komentar menarik tentang Cristian Chivu dan Pio Esposito dalam program Viva El Futbol.

Cassano, yang pernah bermain bersama Chivu selama empat tahun di Inter Milan, menilai sang pelatih muda sedang menuju jalur yang sangat menjanjikan bersama Nerazzurri.

Cassano: “Saya Kenal Chivu, Dia Akan Jadi Pelatih Fantastis”

Cassano membuka komentarnya dengan penuh keyakinan terhadap mantan rekannya itu.

“Chivu tidak mengejutkan sama sekali. Saya mengenalnya: kami bermain bersama selama empat tahun. Dia orang yang baik, cerdas, dan punya visi tinggi. Saya yakin dia akan menjadi pelatih yang fantastis, seperti saat ia menjadi pemain,” ujar Cassano, seperti yang dikutip dari FCInter1908.

Menurut Cassano, Chivu sudah memperlihatkan identitas permainan modern di Inter meskipun masih banyak mengikuti jejak taktik lamanya Simone Inzaghi.

“Sekarang dia masih melanjutkan arah yang lama, tapi dengan banyak sentuhan pribadinya: bek sayap yang menekan tinggi, tim yang bermain pendek, dan tidak membiarkan lawan mendikte permainan. Ia menyerang dengan banyak pemain, tak suka permainan lambat. Ketika nanti dia bisa menerapkan idenya sepenuhnya seperti formasi empat bek, dia akan lebih hebat lagi,” tambahnya.

Sommer Penting, Keputusan Pio Esposito Selalu Tepat

Cassano juga menyoroti kemenangan Inter atas Union Saint-Gilloise, yang menurutnya tak berjalan semudah skor akhir terlihat.

“Kalau saja di empat menit awal Union sudah unggul 2-0, tak ada yang bisa protes. Sommer melakukan penyelamatan luar biasa. Kalau dia tidak melakukan itu, mungkin jalannya pertandingan akan berbeda,” jelas Cassano.

Namun sorotan utama Cassano tertuju pada Pio Esposito, striker muda yang dinilainya punya kecerdasan luar biasa dalam mengambil keputusan di lapangan.

“Pio bisa saja gagal mencetak gol, itu bukan masalah. Tapi dalam membuat keputusan, dia hampir tak pernah salah. Lihat saja assist-nya untuk Lautaro di gol itu, 99 penyerang lain akan menembak sendiri, tapi dia justru memberi umpan,” puji Cassano.

Lebih lanjut, Cassano menilai sikap Pio Esposito yang tetap rendah hati dan menghargai rekan setimnya seperti Bonny menunjukkan kedewasaan yang jarang dimiliki pemain muda.

“Setelah gol, dia langsung berterima kasih ke Bonny, yang notabene pesaingnya di posisi penyerang ketiga. Anak ini pantas dihormati. Tahun ini baik Esposito maupun Bonny sudah memberikan kontribusi penting. Semua pemain merasa dihargai oleh Chivu,” tambahnya.

Chivu Masuk ke Pikiran Para Pemain

Cassano menilai salah satu kekuatan terbesar Chivu bukan hanya taktik, tapi kemampuannya menciptakan ikatan kuat dengan para pemain.

“Kalau pujian datang dari pemain seperti Zielinski dan Frattesi, itu biasa. Tapi kalau yang bicara adalah Dimarco, pemain yang tumbuh di bawah Inzaghi, itu berarti Chivu benar-benar sudah masuk ke pikiran mereka. Dia membuat semua orang merasa dipercaya,” kata Cassano.

Menurutnya, Chivu juga mampu mengelola rotasi tanpa menciptakan ketegangan di ruang ganti, sesuatu yang jarang bagi pelatih muda.

“De Vrij kadang main, kadang Acerbi. Lautaro bisa keluar di menit 60, dan tak ada yang berani protes. Semua merasa bagian dari proyek ini.” Tutup Cassano dengan nada bangga.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*