Cassano: “Chivu Butuh Lookman untuk Bisa Main 4-3-3”

Mantan bintang tim nasional Italia, Antonio Cassano, kembali mencuri perhatian lewat komentarnya tentang Inter Milan dan pelatih muda mereka, Cristian Chivu, usai kemenangan penting Nerazzurri atas AS Roma di Stadio Olimpico.

Dalam acara Viva el Fútbol, Cassano menilai bahwa Chivu memiliki potensi besar untuk menjadi pelatih top, namun ia juga menyoroti satu aspek yang masih perlu dikembangkan: perubahan taktik dan kebutuhan akan pemain seperti Ademola Lookman.

Cassano: “Chivu Akan Bikin Heboh, Tapi Harus Ubah Ide Bermain”

Cassano memuji kecerdasan Chivu dalam membaca permainan dan keberaniannya membawa Inter Milan tampil lebih agresif.

Namun menurutnya sistem 3-5-2 yang masih digunakan membuat potensi tim belum keluar sepenuhnya.

“Chivu ditakdirkan untuk menjadi bahan pembicaraan. Dia paham sepak bola, tapi harus mengubah idenya tentang permainan,” ujar Cassano kepada Viva el Fútbol.

“Benar bahwa sekarang Inter bermain 10 meter lebih maju, bermain satu lawan satu dan sedikit lebih berisiko, tapi tetap saja itu 3-5-2. Saya tidak suka sistem itu karena cepat berubah jadi 5-3-2,”

Menurut Cassano, formasi tersebut sering membuat tim terlalu defensif saat ditekan lawan.

Lookman Kunci Perubahan Formasi

Yang menarik, Cassano mengungkapkan bahwa Chivu sebenarnya berniat beralih ke sistem 4-2-3-1 atau 4-3-3, namun gagal karena tidak berhasil mendatangkan Ademola Lookman dari Atalanta di bursa transfer musim panas lalu.

“Saya ingin melihat ide Chivu yang sebenarnya ketika dia bisa menerapkannya. Dia menginginkan Lookman agar bisa bermain 4-2-3-1 atau 4-3-3. Kalau Lookman datang, idenya jelas ke arah sana,” terang Cassano.

Dengan pemain seperti Lookman, Inter bisa memiliki sayap eksplosif untuk mendukung pergerakan striker utama dan membuka ruang serangan.

Tanpa itu, Chivu masih mengandalkan pola lama warisan Simone Inzaghi, solid tapi kurang variasi di lini depan.

Analisis Laga: Inter Kuat di Babak Pertama, Roma Bangkit di Babak Kedua

Cassano juga menyoroti jalannya pertandingan antara Roma dan Inter di Olimpico.

Menurutnya, Inter tampil luar biasa di babak pertama, menekan dan menutup ruang permainan Roma. Namun setelah turun minum, situasinya berubah drastis.

“Inter bermain luar biasa di babak pertama, benar-benar mencekik Roma. Tapi di babak kedua mereka menderita banyak tekanan. Jika ingin bersaing untuk Scudetto, Inter harus lebih fleksibel dalam bermain,” kata Cassano.

Meskipun begitu, Cassano yakin bahwa Inter tetap akan menjadi pesaing utama Napoli untuk gelar juara Serie A musim ini.

“Inter akan tetap bersaing dengan Napoli, bahkan dengan sistem 5-3-2 sekalipun.”

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*