Agen Ungkap Alasan Simone Inzaghi Tinggalkan Inter Milan

Kepindahan Simone Inzaghi ke Al Hilal akhirnya terungkap lebih dalam. Mantan pelatih Inter Milan itu ternyata sudah lama mempertimbangkan opsi melatih di luar Italia, namun keputusan final baru diambil setelah kekalahan di final Liga Champions musim lalu (2024-25).

Dalam wawancara dengan Sport Mediaset yang dikutip oleh FCInterNews, agen Inzaghi, Federico Pastorello, menjelaskan bahwa proses transfer ke klub raksasa Arab Saudi itu bukanlah sesuatu yang terjadi secara mendadak.

“Itu bukan kesepakatan yang terjadi dalam empat hari saja. Di baliknya ada banyak kerja dan komunikasi yang sudah berjalan cukup lama,” ujar Pastorello.

“Kami sebenarnya sudah mengeksplorasi peluang seperti ini sebelumnya, tapi Simone tidak mau membahasnya lebih jauh sampai momen yang tepat datang,”

Inzaghi Sudah Tegaskan Niatnya di Inter

Menurut Pastorello, sang pelatih sudah menunjukkan arah masa depannya bahkan sebelum resmi meninggalkan Nerazzurri.

“Dia berkata kepada saya bahwa jika dia memenangkan Liga Champions, dia tidak akan pernah meninggalkan Inter,” ungkap sang agen.

“Keputusan untuk pergi baru benar-benar diambil setelah final di Munich dan pembicaraan lanjutan dengan manajemen klub, meski beberapa fondasi kesepakatan sudah disiapkan sebelumnya,”

Kekalahan di partai puncak melawan Paris Saint-Germain memang menjadi pukulan berat bagi Inzaghi dan skuad Inter.

Namun, bagi sang pelatih, itu juga menjadi titik balik dalam kariernya, momen ketika ia merasa sudah waktunya membuka babak baru.

Faktor Finansial dan Tantangan Baru

Tak bisa dipungkiri, tawaran finansial dari Al Hilal memainkan peran penting. Meski begitu, Pastorello menegaskan bahwa uang bukan satu-satunya alasan.

“Aspek ekonomi tentu berpengaruh,” katanya.

“Namun yang lebih penting, Simone ingin tantangan baru di luar Italia. Liga Arab Saudi sekarang bukan hanya kuat secara finansial, tapi juga mulai tumbuh secara kualitas.”

Sang agen juga menyoroti status Al Hilal sebagai klub bersejarah yang memiliki basis suporter terbesar di Asia.

“Al Hilal adalah klub terbesar di Asia, baik dari segi sejarah maupun jumlah pendukungnya,” tambah Pastorello.

1 Comment

  1. Club PSG adalah milik orang Arab.. Kebetulan final PSG ketemu inter.. Inshagi sdh rencana pingin ke sana.. Bisa di tebak, inter main loyo tidak seperti biasa, seperti main tarkam.. Tampa nahkoda jelas permainan nya.. Bisa jadi ini adalah penghianatan, spionase di dalam tubuh inter.. Inshagi bermain main politik… Tidak wajar kekalahan 5-0 .. Seolah olah ini tidak secara kebetulan.

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*