Toni Kroos Sindir Barcelona: “Inter Sudah Buktikan, Siapa Pun Bisa Kalahkan Mereka”

Toni Kroos membuat pernyataan tajam. Dalam podcast populer miliknya, Einfach mal Luppen, mantan bintang Real Madrid itu melontarkan kritik pedas terhadap mantan rival abadinya, Barcelona, yang menurutnya masih terlalu “romantis” dalam bermain sepak bola.

Menurut Kroos, tim asuhan Hansi Flick memang tampil menarik dan menyerang, tetapi pendekatan itu memiliki sisi berbahaya.

“Barcelona mengambil terlalu banyak risiko,” ujar Kroos. “Dalam satu hari buruk saja, ketika pemain seperti Pedri, Lamine Yamal, atau Raphinha tidak dalam performa terbaik, tim mana pun bisa melukai mereka dan menyingkirkan mereka dari Liga Champions,”

Gaya Main Indah, Tapi Rentan

Kroos, yang pernah memenangkan Lima trofi Liga Champions bersama Real Madrid, menilai Barcelona terlalu bergantung pada dominasi bola tanpa memperhitungkan fase transisi dan stabilitas pertahanan.

“Ya, mereka memainkan salah satu gaya paling atraktif di Eropa,” lanjut Kroos. “Tapi filosofi seperti itu bisa berbalik menjadi bumerang ketika kondisi fisik menurun atau konsentrasi hilang,”

Bagi Kroos, hal ini bukan sekadar teori. Ia menyinggung contoh nyata yang masih segar di ingatan banyak penggemar sepak bola, kekalahan Barcelona dari Inter Milan musim lalu di Liga Champions.

Inter Sudah Menunjukkan Caranya

Kroos menilai, Inter Milan di bawah Simone Inzaghi (dan kini Cristian Chivu) telah menjadi contoh sempurna tentang bagaimana menghadapi tim seperti Barcelona.

Dengan blok pertahanan rapat, transisi cepat, dan efektivitas tinggi, Nerazzurri berhasil memanfaatkan celah dalam sistem Blaugrana yang terlalu terbuka.

“Itu sudah terjadi musim lalu melawan Inter, dan saya pikir akan terjadi lagi musim ini, entah di babak 16 besar, perempat final, atau semifinal,” jelas Kroos. “Itulah risiko yang mereka hadapi setiap musim.”

Analisis: Kroos Tidak Asal Bicara

Komentar Kroos mencerminkan pandangan banyak pengamat Eropa: Barcelona memang memukau dalam menyerang, namun keseimbangan antara estetika dan efisiensi masih menjadi masalah utama mereka.

Sementara itu, Inter Milan justru menunjukkan model permainan yang lebih matang, solid, kompak, dan mematikan ketika menyerang balik.

Jika prediksi Kroos terbukti, bukan tak mungkin Inter kembali menjadi “batu sandungan” bagi tim-tim raksasa Eropa, termasuk Barcelona, di musim ini.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*