
Pelatih legendaris asal Italia, Fabio Capello, memberikan apresiasi besar kepada Inter Milan yang dinilainya terus berkembang dari pekan ke pekan.
Menurut Capello, skuad asuhan Cristian Chivu kini menunjukkan fokus yang lebih kuat, mentalitas yang lebih solid, serta peningkatan signifikan baik di Serie A maupun Liga Champions.
Inter Era Chivu: Ambisi Baru Setelah Masa Inzaghi
Musim panas lalu menjadi momen penting bagi Inter Milan ketika Cristian Chivu resmi menggantikan Simone Inzaghi di kursi pelatih.
Meski mengalami pergantian di bangku cadangan, ambisi Nerazzurri tidak berubah: mereka tetap mengincar gelar ganda setelah musim lalu berakhir dengan kekecewaan.
Awal musim tidak berjalan mulus, dengan Inter menelan dua kekalahan dari tiga laga pertama Serie A musim ini.
Namun, kemenangan beruntun melawan Sassuolo dan Cagliari membawa mereka kembali ke jalur yang tepat, hanya terpaut tiga poin dari AC Milan yang berada di puncak klasemen sementara.
Performa Gemilang di Liga Champions
Selain di liga domestik, Inter juga tampil meyakinkan di Liga Champions. Dalam dua laga fase liga, mereka mengalahkan Ajax dan Slavia Praha.
Catatan impresif ini membuat peluang mereka lolos langsung ke babak 16 besar semakin terbuka lebar.
Capello pun menilai keberhasilan Chivu dalam menjaga mental dan pendekatan permainan Inter sebagai kunci utama.
“Inter memang semakin membaik, itu kebenarannya,” ujar Capello kepada Sky Sport.
“Chivu mencoba melakukan sesuatu yang berbeda. Tidak mudah untuk masuk ke pikiran para pemain dan memulihkan mental mereka dari kebuntuan,”
Lebih Prioritaskan Liga Champions daripada Serie A?
Meski memuji perkembangan Inter, Capello juga menyoroti arah prioritas tim.
Menurutnya, Inter tampak lebih fokus di Liga Champions dibandingkan di Serie A. Hal ini mengingatkan pada periode akhir Simone Inzaghi musim lalu, ketika fokus pada Eropa dinilai mengorbankan konsistensi di liga domestik.
“Secara umum, tim terlihat lebih fokus ke Liga Champions dibandingkan ke liga,” tambah Capello.
“Di Serie A, masih ada momen-momen relaksasi dan meremehkan lawan yang membuat mereka rapuh.”
Leave a Reply