
Inter Milan di bawah Cristian Chivu masih berada dalam fase pencarian identitas. Menurut La Gazzetta dello Sport, tim Nerazzurri belum sepenuhnya solid, khususnya dalam fase pertahanan, yang membuat perjalanan awal musim Serie A 2025-26 terasa tersendat.
Jelang pertandingan pekan ke-5 Serie A melawan Cagliari, yang kini unggul satu poin di klasemen, semua mata tertuju pada bagaimana Inter Milan bisa menemukan keseimbangannya.
Inter di Antara Dua Filosofi: Tradisi vs. Modernitas
Chivu berusaha membawa Inter Milan ke gaya permainan yang lebih agresif dan vertikal. Namun, perubahan itu belum sepenuhnya mulus. Inter masih terjebak di antara dua gaya permainan:
- Permainan lama dengan dominasi penguasaan bola dan kontrol wilayah
- Pendekatan baru dengan pressing intens dan serangan langsung ke jantung pertahanan lawan.
Hasilnya terlihat jelas saat melawan Sassuolo. Meski menciptakan banyak peluang, kegagalan dalam penyelesaian akhir membuat Inter Milan nyaris kehilangan kemenangan.
Lini pertahanan yang terlalu rapuh dalam momen-momen penting menjadi sorotan utama.
Chivu: Identitas Tak Boleh Hilang
Dalam sebuah pernyataan, Chivu menegaskan bahwa ia ingin menanamkan filosofi barunya tanpa mengabaikan karakter dasar tim. Dengan nada bercanda ia berkata, “Non sono scemo”, meniru gaya legendaris Mourinho.
Artinya, ia sadar bahwa adaptasi harus disesuaikan dengan kualitas pemain yang dimiliki.
Beberapa nama baru, seperti Manuel Akanji, sudah berhasil menembus starting XI reguler di lini pertahanan.
Sementara itu, Petar Sucic, meski sudah menyumbang dua assist dan sempat bersinar melawan Sassuolo, tetap mendapat kritik karena masih kurang dalam aspek kerja keras defensif.
Namun, tanda-tanda positif mulai muncul, yakni semangat muda Pio Esposito serta kreativitas eksotis Luis Henrique memberi nuansa segar di skuad Chivu.
Lautaro Martinez Kembali Jadi Andalan
Kabar baik untuk Nerazzurri adalah kembalinya Lautaro Martinez ke starting XI. Sang kapten baru mencetak gol terakhirnya saat menghadapi Torino sebulan lalu, sebelum diganggu masalah punggung usai jeda internasional.
Duetnya bersama Marcus Thuram melawan Cagliari diharapkan bisa kembali menjadi senjata utama.
Leave a Reply