
Winger asal Kroasia, Ivan Perisic, kini memperkuat PSV Eindhoven, namun hatinya tak pernah jauh dari Inter Milan.
Dalam wawancara panjang bersama FCInterNews, pemain berusia 36 tahun itu mengaku akan selalu menjadi penggemar Nerazzurri, klub yang ia bela selama tujuh tahun penuh kenangan.
Perisic: Tujuh Tahun yang Mengubah Hidup
Perisic bergabung dengan Inter pada 2015 dari Wolfsburg. Selama periode tersebut, ia tampil dalam 254 pertandingan, mencetak 55 gol dan 50 assist, sekaligus menjadi bagian penting dari kebangkitan Nerazzurri.
Di bawah arahan Antonio Conte, Perisic berhasil meraih Scudetto 2020/21, serta menambahkan trofi Coppa Italia dan Supercoppa Italiana pada 2021 dan 2022.
Meski sempat dipinjamkan ke Bayern Munich pada musim 2019/20, Perisic tetap menjadi sosok vital sebelum akhirnya hijrah ke Tottenham Hotspur pada 2022, lalu kembali ke Kroasia bersama Hajduk Split, dan kini memperkuat PSV Eindhoven sejak 2024.
“Ketika Inter merekrut saya, ada banyak pemain hebat, tapi kami belum benar-benar jadi tim. Dengan kerja keras, kedatangan Marotta, Spalletti, Conte, dan Inzaghi, Inter semakin kuat. Saya bangga karena kami bermain sebagai sebuah kesatuan, bukan individu. Itu mengubah hidup saya,” kata Perisic.
Selalu Jadi Bagian dari Inter
Perisic menegaskan bahwa dirinya masih sering hadir di San Siro sebagai penonton.
“Saya benar-benar fans Inter. Saya datang saat Inter melawan Udinese. Itu bukan pertama kalinya saya mendukung Nerazzurri dari tribun setelah tidak lagi bermain di Milan. Biasanya saya tidak terpaku pada satu klub terlalu lama. Dalam karier saya, saya telah berganti tim beberapa kali, tapi Inter dan para tifosi akan selalu jadi bagian dari hati saya,”
Ia pun mengaku merasakan cinta yang tetap terjaga dari fans.
“Ya, dan saya membalasnya,” tambahnya.
Momen Spesial Lawan Juventus dan AC Milan
Perisic tak bisa melupakan pertandingan-pertandingan panas melawan Juventus dan AC Milan. Salah satu momen terbaiknya adalah brace ke gawang Juventus di final Coppa Italia 2022.
“Ketika menghadapi lawan besar, Anda ingin memberikan sesuatu yang lebih, baik untuk diri sendiri maupun fans. Saat saya datang, Juventus adalah tim terkuat di Italia. Saat saya pergi, Inter sudah kembali bersaing memperebutkan gelar. Itu pencapaian penting,” kenang Perisic.
Ia juga masih menikmati mencetak gol ke gawang Juventus, bahkan ketika sudah berseragam PSV di Liga Champions.
Harapan Bertemu Inter di Liga Champions
Kini bersama PSV, Perisic berharap bisa kembali bersua Inter di Liga Champions.
“Mereka adalah tim besar. Saya berharap mereka memenangkan banyak trofi. Idealnya, kami bertemu di babak akhir, karena itu akan jadi duel yang sangat sulit,” ujarnya.
Masa Depan: Kembali ke Inter Sebagai Pelatih?
Meski fokus membawa PSV berprestasi, Perisic tidak menutup pintu untuk kembali ke Inter di masa depan.
“Mungkin suatu hari nanti sebagai pelatih. Inter adalah bagian penting dalam hidup saya,” tegasnya.
Menutup wawancara, Perisic juga memberikan pujian kepada kompatriotnya, Petar Sucic, yang baru direkrut Inter.
“Dia pemain muda yang luar biasa. Bisa bermain di berbagai posisi di lini tengah, bahkan bertahan. Inter melakukan langkah tepat dengan mendatangkannya.” Tutup Perisic.
Leave a Reply