
Inter Milan resmi kedatangan Manuel Akanji dari Manchester City pada detik-detik terakhir bursa transfer musim panas 2025.
Bek tengah asal Swiss itu dipinjam selama satu musim dengan opsi pembelian permanen seharga €15 juta, sebuah angka yang terbilang murah untuk pemain berpengalaman yang sudah terbukti kualitasnya di level tertinggi.
Menurut laporan Gazzetta dello Sport via FCInterNews, Akanji dipuji sebagai salah satu bek paling konsisten di Eropa dalam beberapa tahun terakhir.
Namun, ada catatan menarik. Meski tangguh di lini pertahanan, Akanji kerap gagal ketika dipercaya mengeksekusi penalti.
Benteng Kokoh di Pertahanan Inter Milan
Akanji dikenal sebagai bek modern dengan kemampuan membaca permainan, duel udara yang solid, serta distribusi bola yang rapi dari lini belakang.
Pengalamannya bersama Borussia Dortmund dan Manchester City membuatnya tiba di Serie A dengan reputasi besar.
Di bawah arahan Cristian Chivu, Akanji diharapkan menjadi pasangan ideal bagi Alessandro Bastoni atau Stefan de Vrij, terutama dalam skema tiga bek yang menjadi identitas Inter.
Catatan Buruk di Titik 12 Pas
Meski tangguh dalam bertahan, catatan penalti Akanji justru jauh dari meyakinkan. Dua momen pahit masih membekas:
- EURO 2020: Gagal mengeksekusi penalti saat Swiss kalah adu tos-tosan dari Spanyol di perempat final.
- EURO 2024: Kembali gagal saat menghadapi Inggris, yang berujung eliminasi Swiss dari turnamen.
Dari situ, jelas terlihat bahwa meskipun bermental baja dalam bertahan, eksekusi penalti bukanlah keahliannya.
Fokus ke Tugas Utama di Inter Milan
Chivu diyakini tidak akan menempatkan Akanji sebagai algojo penalti di Inter. Dengan kehadiran eksekutor handal seperti Lautaro Martinez dan Hakan Calhanoglu, beban tersebut tak perlu ditanggung sang bek.
Yang lebih penting, Akanji bisa fokus menjalankan tugas utamanya, menjaga gawang Yann Sommer tetap aman dari ancaman lawan.
Jika tampil konsisten, Inter mungkin tidak akan ragu menebus kontraknya secara permanen pada musim panas mendatang.
Leave a Reply