Francesco Pio Esposito tengah hidup dalam momen impiannya. Striker muda berusia 20 tahun itu resmi masuk skuad senior Inter Milan musim 2025/26, dan menyebut kesempatan ini sebagai “dream come true”.
Setelah musim gemilang bersama Spezia dengan torehan 18 gol di Serie B, Esposito kini siap menapaki panggung lebih besar di San Siro.
Penampilan apiknya bahkan membuat Napoli mencoba merekrutnya di bursa transfer musim panas. Namun, pelatih baru Inter, Cristian Chivu, langsung menolak melepas sang penyerang, karena melihat potensi besar yang dimilikinya.
Dari Spezia ke San Siro: Perjalanan Cepat Sang Prodigy
Musim lalu, Esposito menjadi salah satu striker muda paling bersinar di Italia. Dengan 18 gol, ia finis sebagai pencetak gol terbanyak kedua di Serie B, dan berhasil mengangkat Spezia bersaing di papan atas.
Namun, musim ini segalanya berubah. Chivu memutuskan untuk membawanya pulang ke Inter dan memberinya kesempatan bersaing dengan striker top dunia seperti Lautaro Martinez dan Marcus Thuram.
“Semua terjadi begitu cepat. Saya sangat senang bisa menjalani musim pertama di Inter. Ini adalah emosi yang luar biasa. Tapi saya tahu, dalam sepak bola semuanya bisa berubah, jadi keseimbangan itu penting,” ujar Esposito dalam wawancara dengan FCInterNews.
Belajar dari Lautaro dan Thuram
Bagi Esposito, persaingan di lini depan Inter bukanlah beban, melainkan kesempatan belajar. Ia menegaskan bahwa keberadaan Lautaro dan Thuram menjadi inspirasi tersendiri.
“Dari Lautaro, saya belajar soal lapar dan keganasannya. Dia selalu memberikan 100%, bahkan di sesi latihan,”
“Dari Marcus, kesederhanaan dalam permainannya luar biasa, terutama saat menantang lawan satu lawan satu,”
Panggilan Perdana ke Timnas Italia
Selain debut bersama Inter di Serie A, Esposito juga meraih pencapaian luar biasa, yakni panggilan pertama ke Timnas Italia senior.
Pelatih baru Gli Azzurri, Gennaro Gattuso, memasukkannya ke dalam skuad untuk kualifikasi Piala Dunia melawan Estonia dan Israel.
“Panggilan ini adalah emosi yang sulit dijelaskan. Saya tahu ini baru permulaan, dan saya ingin menikmatinya tanpa terlalu banyak berpikir,” ungkap Esposito.
Sang striker bahkan mendapat pesan khusus dari kakaknya, Salvatore Esposito.
“Dia selalu bilang, nikmati momen tanpa beban. Kami jarang bicara tentang sepak bola saat bersama, lebih memilih menikmati kebersamaan sebagai keluarga,” kata Pio.
Loyalitas untuk Inter: “Saya Tidak Pernah Pikir Pergi”
Meski sempat menjadi bahan spekulasi transfer sepanjang musim panas, Esposito menegaskan bahwa dirinya tak pernah ragu soal masa depan.
“Sepanjang musim panas banyak kabar tentang saya, tapi tidak pernah ada keraguan. Saya tidak ingin pergi ke tempat lain. Inter adalah mimpi yang jadi nyata, dan pelatih ingin saya bertahan. Saya tidak pernah ragu sedikitpun.”

Leave a Reply