
Duet penyerang andalan Inter Milan, Lautaro Martinez dan Marcus Thuram telah meredakan ketegangan yang sempat muncul usai pernyataan tegas Lautaro pasca kekalahan di ajang FIFA Club World Cup, menurut laporan edisi cetak terbaru Corriere dello Sport yang dikutip FCInterNews.it.
Belakangan ini suasana sempat memanas di ruang ganti Nerazzurri, terutama setelah komentar pedas sang kapten yang dinilai menyindir rekan satu timnya.
Lautaro Martinez: “Siapa yang Mau Pergi, Silakan Pergi”
Usai tersingkir dari Club World Cup oleh Fluminense, Lautaro Martinez melontarkan pernyataan tajam dalam wawancara pascalaga: “Siapa pun yang ingin pergi, silakan pergi.”
Ucapan tersebut disebut sebagai sindiran terselubung kepada Hakan Calhanoglu, yang belakangan dikaitkan dengan kepindahan dari Giuseppe Meazza. Namun ternyata, bukan hanya Calhanoglu yang merasa tersinggung, beberapa pemain lain juga merasa tidak nyaman, termasuk Marcus Thuram.
Ketegangan Dengan Thuram: Kekhawatiran Pecahnya Duet Lini Depan
Thuram, yang selama musim 2024/25 menjadi mitra utama Lautaro di lini serang dan menunjukkan chemistry luar biasa, disebut sebagai salah satu pemain yang paling tersinggung dengan komentar tersebut.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran internal bahwa hubungan harmonis antara dua striker ini bisa retak, sesuatu yang berisiko besar bagi stabilitas tim.
Namun, pelatih Cristian Chivu segera mengambil langkah cepat. Dalam sesi pertemuan internal skuad, Chivu mengumpulkan seluruh pemain guna menyelesaikan isu tersebut sebelum tim menjalani masa libur.
Diskusi Jujur dengan Secangkir Kopi: Ketegangan Berakhir Damai
Dalam pertemuan tersebut, Lautaro dan Thuram berdiskusi secara terbuka mengenai ketegangan yang muncul.
Keduanya dikabarkan menunjukkan kedewasaan dalam menyampaikan pandangan masing-masing tanpa memperkeruh suasana.
Setelah percakapan tersebut, keduanya bahkan menikmati secangkir kopi bersama sebelum menjalani liburan musim panas mereka, yang menjadi sinyal kuat bahwa hubungan profesional dan personal mereka tetap utuh.
Fokus ke Musim Depan
Inter Milan sangat bergantung pada produktivitas duet Lautaro–Thuram. Bersama-sama, mereka mencetak lebih dari 40 gol musim lalu dan menjadi salah satu pasangan penyerang paling berbahaya di Serie A dan Liga Champions.
Maka, peredaan konflik ini menjadi sinyal positif bagi proyek Cristian Chivu di musim baru (2025-26).
Sikap dewasa Lautaro dan Thuram menunjukkan bahwa Inter Milan tak hanya kuat di atas lapangan, tetapi juga memiliki ruang ganti yang sehat dan solid, kualitas penting bagi tim yang ingin terus bersaing di level tertinggi.
Leave a Reply