Pelatih Inter Milan, Cristian Chivu, mengaku terkesan dengan perkembangan Francesco Pio Esposito setelah sang striker muda mencetak gol perdana di Serie A.
Namun, ia juga menyoroti bahaya yang ditunjukkan Cagliari, terutama dari situasi bola mati.
Kemenangan Penting di Sardinia
Inter Milan berhasil membawa pulang kemenangan 2-0 dari markas Cagliari di pekan ke-5 Serie A 2025-26, Minggu (28/9/2025) dini hari WIB.
Lautaro Martinez membuka skor lewat sundulan cepat di awal laga, sebelum Francesco Pio Esposito memastikan tiga poin dengan gol bersejarah pertamanya di Serie A.
Selain dua gol tersebut, Nerazzurri juga menciptakan banyak peluang. Hakan Calhanoglu dan Henrikh Mkhitaryan sempat digagalkan mistar gawang, sementara Davide Frattesi nyaris mencatatkan namanya di papan skor sebelum upayanya dihalau tepat di garis gawang.
Chivu: Terkesan dengan Pio Esposito
Dalam wawancara usai laga dengan Sky Sport Italia, Chivu menyoroti perkembangan striker muda berusia 20 tahun itu.
“Kita tidak boleh lupa, dia baru berusia 20 tahun, masa depannya masih panjang. Pio punya kualitas besar, tapi juga ruang besar untuk berkembang. Saya senang dia mencetak gol pertamanya, mungkin ini bisa membuatnya lebih rileks,” ujar Chivu.
Chivu menambahkan bahwa Pio Esposito menunjukkan mentalitas yang luar biasa. Pio tidak takut menghadapi lawan, tetap tenang di depan gawang, serta bermain untuk tim.
“Saya akui, dia mengejutkan saya dengan performanya yang bagus. Dia bermain untuk tim dan tahu bagaimana melakukan hal-hal penting di lapangan, tidak gentar pada apa pun, tetap tenang di depan gawang, dan selalu bekerja keras untuk tim,”
Cagliari Jadi Lawan Menyulitkan
Meski menang, Chivu mengakui bahwa Cagliari memberi perlawanan berat dengan strategi berbeda dari biasanya.
“Cagliari sedikit mengejutkan dengan perubahan taktik, tapi prinsip permainan mereka tetap sama. Kami punya peluang untuk menutup laga lebih cepat, tapi tidak memanfaatkannya. Itu memberi mereka kepercayaan diri,” jelas sang pelatih.
Yang paling diwaspadai Chivu adalah kekuatan Cagliari dalam situasi bola mati. Michael Folorunsho bahkan sempat membuat jantung Inter berdebar ketika sundulannya mengenai tiang.
“Saya pikir Cagliari punya skuad tertinggi di Eropa. Mereka sangat berbahaya dalam set piece, tahu cara timing lari dan lompatan. Untungnya kami tetap clean sheet, itu juga penting.”
Rotasi Skuad dan Tantangan Selanjutnya
Chivu melakukan sedikit rotasi, namun tetap mempertahankan trio gelandang utama: Hakan Calhanoglu, Henrikh Mkhitaryan, dan Nicolò Barella. Menurutnya, kombinasi ini membawa keseimbangan yang dibutuhkan tim.
Namun, ia juga menegaskan bahwa pemain lain seperti Piotr Zielinski, Diouf, Davide Frattesi, dan Luka Sucic tetap jadi opsi berharga.
“Kita semua tahu kualitas dan pengalaman yang mereka bawa ke tim ini, cara mereka menguasai ruang dan membantu saat bertahan,” kata Chivu.
“Zielinski, Diouf, Frattesi, dan Sucic juga merupakan pilihan yang valid,”
“Saya memilih pemain berdasarkan lawan dan meritokrasi. Mereka semua membuat saya sulit mengambil keputusan, dan itu hal positif bagi tim.”
Inter kini akan mengalihkan fokus ke Liga Champions. Setelah mengalahkan Ajax 2-0 di Amsterdam, Nerazzurri akan menjamu Slavia Praha di San Siro pada tengah pekan nanti.

Leave a Reply