Striker Inter Milan, Ange-Yoan Bonny, menjadi bintang utama dalam sesi matchday feature Inter Milan jelang laga kontra Fiorentina pada pekan ke-9 Serie A 2025-26 di Stadion Giuseppe Meazza.
Dalam wawancara eksklusif dengan kanal resmi klub, pemain berusia 22 tahun itu membuka kisah masa kecilnya, kerja keras menuju puncak, serta kebanggaannya bisa mengenakan seragam Nerazzurri, klub yang sudah lama ia impikan.
“Sepak bola adalah cinta pada pandangan pertama,” ujar Bonny dengan nada penuh emosi.
“Ketika saya pertama kali menapakkan kaki di lapangan sebagai anak kecil, saya langsung tahu bahwa ini adalah sesuatu yang tidak akan pernah bisa saya tinggalkan,”
Inter Adalah Klub Impian Sejak Kecil
Bonny mengaku bahwa sejak kecil, ia sudah bermimpi bermain di klub besar seperti Inter Milan.
Kini, impian itu menjadi kenyataan berkat dedikasi dan ketekunan luar biasa dalam perjalanan kariernya.
“Inter adalah klub hebat. Ketika kamu masih kecil, kamu punya mimpi, dan saat tumbuh dewasa mimpi itu berubah menjadi tujuan. Saya bekerja keras untuk mencapainya,” kata Bonny.
Kata-kata ini mencerminkan semangat dan tekad kuat sang striker muda, yang kini siap menunjukkan potensinya di salah satu klub paling bersejarah di Eropa.
Senjata Bonny: Kecepatan, Kekuatan, dan Semangat Juang
Ketika ditanya mengenai kualitas yang membantunya menembus level tertinggi sepak bola, Bonny menyebut tiga hal yang menjadi senjatanya di atas lapangan:
“Kecepatan, kekuatan, dan tekad… itu semua membantu saya, tapi yang paling penting adalah kebahagiaan yang saya rasakan setiap kali bermain sepak bola,”
Bagi Bonny, bermain bukan hanya soal taktik atau statistik, melainkan soal gairah dan cinta terhadap permainan itu sendiri, sesuatu yang juga menjadi ciri khas para pemain Inter Milan di bawah asuhan Cristian Chivu.
Panggilan Sayang dari Ibu: “Yo-Yo”
Selain membicarakan karier dan mimpinya, Bonny juga membagikan kisah manis dari masa kecilnya.
Di Italia, banyak yang memanggilnya “Angelo,” namun di Prancis, keluarga dan teman-temannya punya panggilan khusus.
“Di Italia, mereka mulai memanggilku Angelo, tapi di Prancis, tentu saja, mereka selalu memanggilku Yoan, dan dari situlah muncul panggilan dari ibu saya sejak kecil: Yo-Yo. Tapi hanya dia yang boleh memanggil saya begitu,” ucapnya sambil tersenyum.
Cerita sederhana namun hangat itu menambah sisi manusiawi dari pemain muda ini, menunjukkan bahwa di balik fisik kuat dan karakter kompetitifnya, Bonny tetap anak yang dekat dengan keluarga dan akar masa lalunya.
Fokus Penuh untuk Inter vs Fiorentina
Bonny kini tengah mempersiapkan diri untuk laga penting melawan Fiorentina pada Kamis (30/10/2025) pukul 02.45 WIB.
Dengan mentalitas yang matang dan motivasi tinggi, Ange-Yoan Bonny tampaknya siap menulis babak baru dalam kisah kebangkitannya, dan mungkin menjadi bagian penting dari masa depan Inter Milan.

Leave a Reply